Selain itu, jika ruam tidak kunjung sembuh atau semakin parah, konsultasi medis menjadi sangat diperlukan untuk menghindari komplikasi lebih lanjut.
Rutin Mengganti Popok
Selain penggunaan salep, menjaga kebersihan dan rutin mengganti popok juga sangat penting. Popok yang terlalu lama tidak diganti dapat meningkatkan risiko iritasi dan ruam. Disarankan untuk mengganti popok setiap 2-3 jam, atau segera setelah bayi buang air besar.
Pastikan juga untuk membersihkan area popok dengan lembut menggunakan air hangat atau tisu basah yang bebas alkohol sebelum mengoleskan salep.
Baca juga: 3 Penyakit Sering Muncul Saat Musim Hujan Datang, Dari Diare Sampai Penyakit Kulit
Tips Tambahan untuk Mencegah Ruam Popok
1. Biarkan Kulit Bernapas: Sesekali, biarkan bayi tanpa popok untuk memberi waktu pada kulitnya untuk bernapas. Ini dapat membantu mengurangi kelembapan dan mencegah iritasi.
2. Pilih Popok yang Tepat: Pastikan cream popok bayi yang digunakan sesuai dengan ukuran bayi dan tidak terlalu ketat. Popok yang terlalu ketat dapat menyebabkan gesekan dan iritasi.
3. Gunakan Pakaian yang Nyaman: Pilihlah pakaian yang terbuat dari bahan yang lembut dan breathable untuk mengurangi risiko gesekan pada kulit bayi.
4. Pilih Produk Perawatan yang Aman: Selain salep, gunakan produk perawatan kulit lainnya yang dirancang khusus untuk bayi dan bebas dari bahan kimia berbahaya.
Merawat kulit bayi, terutama dalam mengatasi ruam popok, memerlukan perhatian dan pemilihan produk yang tepat.
Dengan menggunakan cream popok bayi yang sesuai, Anda dapat memberikan perlindungan yang maksimal bagi si kecil. Pastikan untuk memilih salep yang aman, konsultasikan dengan dokter jika diperlukan, dan selalu perhatikan kebersihan serta kenyamanan bayi.