Aptoodet.com – Hormon pubertas remaja memang khas membuat sering berkeringat dan bau badan hingga ketiak menghitam memicu masalah, perlu deodorant untuk remaja.
Kalau sudah begini, deodorant untuk remaja apakah boleh digunakan mengingat kulit lebih sensitif dan penting memerlukan perhatian.
Baca juga: Menag Nazaruddin Umar Libatkan Kejaksaan dan KPK, Komitmen Bersihkan Kemenag
Usia 15 ke Atas
Deodorant untuk remaja dalam hal ini sebenarnya boleh-boleh saja asal sudah menginjak usia 15 tahun ke atas.
Alasannya, usia 15 tahun ke atas kulit menyerupai kulit dewasa mengingat masa ini disebut masa pubertas 10-18 tahun.
Pada pubertas akan terjadi perubahan fisik akibat perubahan hormon, maka perlu hati-hati dalam memilih deodorant untuk remaja.
Perlu diketahui dosis deodoran orang dewasa lebih keras memberi efek lain apabila tidak sesuai usia.
Baca juga: Aplikasi Keuangan Sekolah Berbasis Web, Ini Tehnologi Digunakan dan Fitur-fiturnya yang Canggih
Tips Pilih Produk Deodorant untuk Remaja
Merk deodoran beragam yang beredar di pasaran, meski begitu dalam memilihnya disesuaikan dengan masalah yang dialami.
Perubahan hormon di masa remaja memicu berbagai masalah, dari bau badan, keringat berlebih hingga muncul ketiak hitam merupakan salah satu tanda purbertas.
1. Pilih Deodorant Anti Bakteri
Tips memilih deodorant untuk remaja, pastikan deodorant yang memiliki dosis antibakteri seperti zinc, karena zinc salah satu jenis antibakteri dipercaya menyerap bau badan.
Zinc dalam deodoran mempunyai peran dan pengaruh kuat mengurangi bau badan, ketika bau badan zinc mengikat dan mencegah bau badan.
Langkah lain mencegah bau badan, dengan rajin mandi 2 kali sehari menggunakan sabun, termasuk area ketiak dipercaya bau badan berkurang.
2. Pilih Deodoran Miliki Dosis Almunium
Selain memilih zinc, bisa juga deodorant untuk remaja dengan kadar almunium yang dipercaya mengurangi bau badan.
Ada beberapa jenis almunium pada deodorant seperti almunium chloride, almunium chlorohydrate dan almunium zirconium.