Wawasan

Haruskah Anak Inklusi Dijauhkan dari Instansi Pendidikan Formal?

20
×

Haruskah Anak Inklusi Dijauhkan dari Instansi Pendidikan Formal?

Share this article
Haruskah Anak Inklusi Dijauhkan dari Instansi Pendidikan Formal_ (Kompasiana.com)
Haruskah Anak Inklusi Dijauhkan dari Instansi Pendidikan Formal_ (Kompasiana.com)

Aptoodet.com – Pertanyaan mengenai apakah anak inklusi, atau anak berkebutuhan khusus, seharusnya ditempatkan di sekolah formal atau dipisahkan dari siswa lainnya sering menjadi perdebatan.

Fenomena ini kerap kali muncul di berbagai institusi pendidikan, seperti yang dialami oleh seorang siswa di Jawa Timur.

Salah satu orang tua murid mengajukan protes kepada pihak sekolah karena merasa terganggu dengan keberadaan anak inklusi di kelas anaknya.

Perasaan malu dan terganggu muncul karena anaknya termasuk siswa pintar yang merasa tidak nyaman berbagi ruang kelas dengan anak berkebutuhan khusus.

Fenomena ini mencerminkan masalah yang lebih besar: anak inklusi cenderung dikucilkan, baik di sekolah, lingkungan keluarga, maupun masyarakat.

Di sisi lain, program pemerintah mewajibkan setiap sekolah untuk menerima setidaknya satu atau dua anak berkebutuhan khusus.

Namun, muncul pertanyaan: apakah anak berkebutuhan khusus memang layak ditempatkan di sekolah yang mayoritas siswanya anak-anak tanpa kebutuhan khusus?

Baca juga: Corporate Banking: Pengertian, Ini Keunggulan dan Bentuk Layanannya

Anak Berkebutuhan Khusus di Sekolah Formal adalah Sebuah Tantangan

Disadur dari Kompasiana.com, Seiring berkembangnya kesadaran akan pendidikan inklusi, banyak yang bertanya, “Salahkah kalau aku beda?”

Memang, anak inklusi membutuhkan perhatian dan penanganan khusus, terutama dalam hal interaksi sosial. Namun, apakah lingkungan sekolah formal adalah tempat yang tepat bagi mereka?

Masalahnya, sebagian besar sekolah formal di Indonesia tidak memiliki tenaga pendidik yang dilatih khusus untuk menangani anak-anak berkebutuhan khusus.

Ini seringkali menjadi hambatan utama bagi penerapan pendidikan inklusi secara efektif. Guru yang tidak memiliki pengetahuan atau pelatihan yang memadai tentang cara menangani anak inklusi mungkin kesulitan mengelola kelas yang heterogen.

Meski demikian, banyak ahli yang percaya bahwa anak berkebutuhan khusus berhak mendapatkan akses yang sama terhadap pendidikan formal.

Menurut jurnal Sekolah Inklusi Sebagai Sebuah Solusi Bagi Kesulitan Bersosialisasi Pada Siswa Berkebutuhan Khusus oleh Taufik Muhtarom, pendidikan inklusi adalah sistem layanan pendidikan yang memungkinkan siswa berkebutuhan khusus belajar bersama siswa reguler dalam lingkungan yang sama tanpa diskriminasi.

Baca juga: Elon Musk Resmi Luncurkan Taksi Robotaxi Cybercab di Studio Warnee Bros Hollywood AS

Pendidikan Inklusi Solusi atau Tantangan?

Keputusan untuk menempatkan anak berkebutuhan khusus di sekolah inklusi bukanlah tanpa tantangan. Bullying atau diskriminasi dari siswa lain adalah masalah nyata yang dihadapi oleh anak-anak ini.

Lingkungan sekolah yang tidak siap menghadapi keberagaman ini justru dapat memperburuk kondisi psikologis anak inklusi, membuat mereka merasa semakin terisolasi.

Namun, pendidikan inklusi juga membawa manfaat signifikan. Dengan berada di lingkungan yang sama dengan siswa lainnya, anak berkebutuhan khusus memiliki kesempatan untuk mengembangkan keterampilan sosialnya.

Mereka belajar bagaimana berinteraksi dengan anak-anak lain, yang pada akhirnya membantu meningkatkan kepercayaan diri dan kemampuan berkomunikasi mereka.

Menurut Jamilah Candra Pratiwi dalam jurnalnya Sekolah Inklusi Untuk Anak Berkebutuhan Khusus: Tanggapan Terhadap Tantangan Kedepannya, memberikan pelatihan khusus kepada guru reguler adalah salah satu solusi untuk mengatasi tantangan dalam penerapan sekolah inklusi.

Guru memainkan peran kunci dalam mendukung keberhasilan pendidikan inklusi, dengan memastikan bahwa semua siswa, baik inklusi maupun non-inklusi, merasa diterima dan dihargai.

Baca juga: Sistem LMS Membantu Para Guru dalam Proses Belajar Mengajar

Haruskah Anak Inklusi Dijauhkan dari Sekolah Formal?

Menempatkan anak inklusi di sekolah formal bukanlah pilihan yang salah. Pendidikan inklusi memberi kesempatan bagi anak berkebutuhan khusus untuk belajar, bersosialisasi, dan merasa diterima di lingkungan yang beragam.

Meskipun tantangan tetap ada, termasuk kurangnya pelatihan guru dan potensi diskriminasi dari siswa lain, manfaat jangka panjang dari pendidikan inklusi jauh lebih besar.

Anak inklusi tidak seharusnya dijauhkan dari sekolah formal. Sebaliknya, sekolah dan masyarakat harus bekerja sama untuk menciptakan lingkungan yang inklusif, di mana semua anak, tanpa memandang perbedaan, dapat belajar dan berkembang bersama.

Ini adalah wujud dari penerapan pendidikan multikultural yang sejati, di mana perbedaan dihargai dan kesetaraan ditegakkan.

Leave a Reply