Setelah dilakukan pemeriksaan lebih lanjut, dokter mendiagnosisnya dengan karsinoma sel basal, jenis kanker kulit yang sering berkembang di area wajah. Kanker ini biasanya muncul dalam bentuk benjolan putih seperti lilin atau bercak cokelat bersisik.
“Saya lega itu bukan melanoma, tetapi juga terkejut masih menderita kanker. Dokter mengatakan saya masih muda untuk mengalami hal seperti ini. Dia juga menjelaskan bahwa Australia memiliki tingkat kanker kulit tertinggi,” kata Rachel.
Baca juga: Investasi Mata Uang Asing, Bisa Jual Beli Seluruh Dunia dan Miliki Likuidasi Tinggi
Pengobatan dan Tantangan yang Dihadapi
Sebagai langkah awal, Rachel diberikan resep pengobatan kemoterapi topikal. Namun, dalam waktu enam bulan ke depan, ia mungkin perlu menjalani operasi pengangkatan untuk mengatasi kanker kulit yang dideritanya. Meskipun pengobatan ini bersifat non-invasif, Rachel mengakui bahwa perawatan ini tidaklah mudah.
“Jujur saja, ada tantangan tersendiri. Saya punya bayi, jadi saya harus sangat berhati-hati agar krim tidak mengenai bayi saya di malam hari saat saya perlu menggunakannya,” jelasnya.
Ini menunjukkan bahwa meskipun perawatan yang dijalani tidak invasif, tantangan sehari-hari tetap ada, terutama bagi seorang ibu.
Pengalaman Rachel Olivia memberikan pelajaran penting tentang kesadaran kesehatan kulit. Kanker kulit dapat muncul dalam bentuk yang tidak terduga, dan penting bagi setiap individu untuk memantau perubahan pada kulit mereka.
Jika ada yang mencurigakan, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter. Kesadaran dan deteksi dini dapat menjadi kunci untuk mencegah komplikasi yang lebih serius di kemudian hari.