Aptoodet.com – Kebakaran di Kemayoran yang melanda permukiman padat penduduk , Jakarta Pusat, telah menyebabkan 200 rumah hangus terbakar dan 1.800 warga terdampak.
Peristiwa tragis ini mencerminkan risiko tinggi yang dihadapi oleh komunitas di kawasan tersebut, terutama di daerah dengan infrastruktur yang kurang memadai.
Data yang diperoleh dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta hingga Rabu (11/12) pukul 09.00 WIB menunjukkan bahwa kebakaran tersebut berdampak pada 600 kepala keluarga, yang terdiri dari 1.800 jiwa.
“Objek terdampak dalam peristiwa ini kurang lebih 200 rumah tinggal semi permanen dan sebanyak 600 KK/1.800 jiwa yang melanda 8 RT dalam 1 RW,” jelas Kepala BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji, dikutip dari CNN Indonesia.
Baca juga: Organisasi Buruh Aspirasi Sebut UMP 6,5 % Belum Cukupi Kebutuhan Hidup, Ini Respon Apindo
Dampak Sosial dan Kemanusiaan Kebakaran
Rincian lebih lanjut mengenai korban menunjukkan bahwa kebakaran ini tidak hanya menghancurkan rumah, tetapi juga berdampak signifikan pada struktur sosial komunitas.
Dalam data yang disampaikan, terdapat 125 balita, 256 lansia laki-laki, dan 269 lansia perempuan yang harus menghadapi situasi darurat ini.
“BPBD DKI terus berupaya melakukan penanganan bagi korban dan pengungsi dengan memberikan bantuan hidup dasar dan mendirikan 3 unit tenda pengungsian di sekitar lokasi kejadian,” ucap Isnawa.
Tiga lokasi pengungsian yang disediakan adalah SDN 09 Kebon Kosong, Masjid Al-Ihsan RT02 RW05, dan Lapangan Jusuf Hamka. Penanganan cepat ini penting untuk meminimalkan dampak psikologis dan fisik bagi para korban.
Penanganan Pasca Kebakaran di Kemayoran
Selain upaya penanganan bagi pengungsi, BPBD DKI Jakarta juga mencatat bahwa 13 orang mengalami luka-luka akibat kebakaran yang diduga disebabkan oleh korsleting listrik.
