Nasional

Menyelami Pilkada 2024 di Malang Raya: Sebuah Kontestasi yang Unik

46
×

Menyelami Pilkada 2024 di Malang Raya: Sebuah Kontestasi yang Unik

Share this article
Menyelami Pilkada 2024 di Malang Raya_ Sebuah Kontestasi yang Unik (tugumalang.id)
Menyelami Pilkada 2024 di Malang Raya_ Sebuah Kontestasi yang Unik (tugumalang.id)

Aptoodet.com – Pilkada 2024 di Malang Raya menjadi sorotan utama di kalangan pengamat politik, termasuk Yunan Syaifullah, seorang akademisi dari Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).

Menurutnya, kontestasi pemilihan umum kepala daerah ini sangat menarik karena menghadirkan berbagai dinamika yang unik.

Pilkada 2024 di Malang Raya tidak hanya melibatkan pertarungan antara para politisi, tetapi juga antara politisi dengan teknokrat, sehingga menjadikannya momen penting untuk diperhatikan, dilansir dari tugumalang.id.

Baca juga: Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka Sebut, Teknologi Nvidia Amerika Serikat Bakal Buka Sekolah Ai di Solo

Karakteristik Pilkada 2024 di Malang Raya

Yunan Syaifullah mengungkapkan bahwa “Pilkada Malang Raya periode 2024 ini adalah pilkada yang menarik plus unik dan misterius.”

Pernyataan tersebut mencerminkan kompleksitas yang ada dalam pemilihan kepala daerah di wilayah ini.

Di Kota Malang, Kabupaten Malang, dan Kota Batu, masing-masing pasangan calon (paslon) menunjukkan strategi dan pendekatan yang berbeda dalam menarik perhatian pemilih.

Secara khusus, kontestasi Pilkada di Kabupaten Malang menunjukkan persaingan yang ketat antara pasangan Sanusi – Lathifah Shohib dan Gunawan – Umar Usman.

Di sisi lain, di Kota Malang, pertarungan semakin menarik dengan hadirnya beberapa paslon seperti Wahyu Hidayat – Ali Muthohirin, Heri Cahyono – Ganis Rumpoko, dan Mochamad Anton – Dimyati.

Baca juga: OPPO Find X8: Teknologi AI untuk Produktivitas dan Kreativitas

Persaingan Politisi dan Teknokrat

Menurut Yunan, “Secara umum, Pilkada Malang Raya adalah pertarungan para politisi versus politisi.” Ini menjadi ciri khas di Kabupaten Malang dan Kota Batu, sementara di Kota Malang, kita melihat adanya interaksi antara politisi dan teknokrat.

Hal ini memberikan dimensi baru dalam pemilihan, di mana pemilih tidak hanya mempertimbangkan pengalaman politik tetapi juga kompetensi teknis dari calon.

Kota Batu juga tidak kalah menarik, dengan tiga paslon yang bersaing ketat: Nurochman – Heli Suyanto, Firhando Gumelar – Rudy, dan Kris Dayanti – Kresna Dewanata.

Leave a Reply