Seni budaya seperti Sendratari Ramayana menjadi media edukasi yang efektif sekaligus mempererat rasa kebersamaan di antara seluruh elemen kampus.
Baca juga: PT Asuransi Raksa Pratikara Sebut, Asuransi Kendaraan Terdampak PPN Naik 12 %
UM dan Pelestarian Budaya Indonesia
Momentum Lustrum XIV dan Dies Natalis ke-70 menjadi bukti nyata dedikasi UM dalam melestarikan budaya bangsa.
Di tengah era globalisasi, peran institusi pendidikan dalam menjaga tradisi lokal sangatlah penting. Cakramastaka Sendratari Ramayana menjadi salah satu wujud nyata dari upaya UM untuk melibatkan budaya dalam kegiatan akademik.
Pementasan ini tidak hanya memperlihatkan keindahan seni, tetapi juga menyampaikan pesan moral yang relevan bagi kehidupan sehari-hari.
Sivitas akademika diajak untuk menginternalisasi nilai-nilai budaya ini sebagai bagian dari karakter yang kuat.
Baca juga: Deodorant untuk Remaja, Ini Tips Memilih Produk Deodorant Terbaik
Pendidikan Berkualitas Berbasis Budaya
Melalui peringatan ini, Universitas Negeri Malang menegaskan visinya untuk menjadi institusi pendidikan berkualitas dan berdaya saing tinggi.
Pergelaran Cakramastaka Sendratari Ramayana tidak hanya menjadi hiburan, tetapi juga simbol komitmen UM dalam memadukan akademik dan budaya.
Semangat Cakramastaka yang mengedepankan persatuan dan kerja sama terus menjadi landasan dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang inklusif.
Dengan cara ini, UM tidak hanya mencetak lulusan yang kompeten, tetapi juga individu yang peduli terhadap budaya dan bangsa.
Cakramastaka Sendratari Ramayana bukan hanya sekadar pagelaran seni, tetapi juga simbol solidaritas dan semangat kebersamaan sivitas akademika UM.
Perayaan Lustrum XIV dan Dies Natalis ke-70 ini menjadi pengingat akan pentingnya melestarikan budaya di tengah perubahan zaman.
Semangat Cakramastaka akan terus menginspirasi Universitas Negeri Malang untuk melangkah maju sebagai institusi pendidikan yang unggul, inovatif, dan berakar kuat pada budaya Indonesia.
Disclaimer: Oleh Muhammad Ardhan Syaffarudin Reva, Email: [email protected] dan ditulis ulang oleh Yuli Astutik.