Aptoodet.com – Ikan red devil (Amphilophus citrinellus) kini menjadi perhatian serius setelah populasinya berkembang pesat di Danau Toba. Spesies asli Nikaragua ini dikenal sebagai predator agresif yang berpotensi merusak ekosistem.
Penelitian yang dilakukan oleh tim dosen dari Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) IPB University mengungkapkan berbagai faktor yang mendukung ledakan populasi ikan ini, sekaligus memberikan rekomendasi langkah pengendalian, dilansir dari Kompas.com.
Baca juga: Bank Swasta di Indonesia: Pilihan Tepat untuk Solusi Keuangan Anda
Mengapa Populasi Red Devil Meledak?
Menurut penelitian yang berlangsung antara April hingga Oktober 2024, beberapa faktor mendukung perkembangan masif ikan red devil:
1. Tidak Ada Predator Alami
Ikan red devil tidak memiliki predator alami di Danau Toba, sehingga populasinya tidak terkendali secara alami.
2. Kemampuan Omnivora yang Agresif
Spesies ini dapat memanfaatkan hampir seluruh sumber makanan di habitatnya, termasuk anak ikan dari spesies lain, sehingga mengganggu keseimbangan ekosistem.
3. Reproduksi Cepat
Ikan ini memijah sepanjang tahun, menjaga sarangnya dengan agresif, dan memiliki tingkat rekrutmen yang tinggi.
4. Kurangnya Pemanfaatan oleh Masyarakat
Karena durinya yang tajam dan dagingnya tipis, masyarakat lokal tidak banyak mengonsumsi ikan red devil. Pemanfaatannya sebagai bahan makanan, seperti bakso atau kerupuk ikan, juga masih terbatas.
5. Dampak terhadap Ekosistem dan Nelayan
Meledaknya populasi red devil telah mengubah ekosistem Danau Toba. Selama survei, ikan ini ditemukan mendominasi hampir di semua lokasi penelitian, mengancam spesies asli seperti:
- Ikan Batak (Neolissochilus soro)
- Ikan Manggabai (Glossogobius giuris)
- Ikan Pora-Pora (Mystacoleucus padangensis)
Spesies pora-pora yang sempat dianggap punah sejak 2016 kini ditemukan kembali, meskipun dalam jumlah terbatas. Dominasi red devil berpotensi menghambat pemulihan populasi ikan asli dan menurunkan hasil tangkapan nelayan setempat.
Baca juga: KAI Libatkan TNI Polri Hingga Pengerahan Anjing K9, Jaga Keamanan Selama Libur Nataru 2024
Strategi Pengendalian Populasi Red Devil
Penelitian ini menjadi langkah awal dalam mengendalikan populasi red devil di Danau Toba. Dr. Charles PH Simanjuntak menjelaskan bahwa penelitian lanjutan akan mencakup:
1. Kajian Bioekologi
Memahami perilaku dan interaksi ikan red devil dengan spesies lain di Danau Toba.
2. Pengendalian Populasi
Menyusun metode pengendalian, termasuk upaya mekanis seperti penangkapan massal dan pemanfaatan ikan sebagai bahan olahan makanan.