Baca juga: Starlink Mini SpaceX, Lebih dari Sekedar Internet
Simbol Rezim Dirobohkan, Tahanan Dibebaskan
Di seluruh negeri, warga merobohkan patung Hafez al-Assad, ayah Bashar al-Assad dan pendiri sistem pemerintahan yang diwarisinya. Selama 50 tahun terakhir di Suriah, perbedaan pendapat dapat berakibat fatal.
Saat pemberontak memasuki ibu kota, HTS mengumumkan bahwa mereka telah membobol penjara di pinggiran Damaskus.
Membebaskan para tahanan dan menyatakan berakhirnya era tirani di penjara Sednaya, yang dikenal sebagai tempat pelanggaran hak asasi manusia yang paling gelap di era Asad. Homs, kota besar ketiga di Suriah, juga berhasil direbut oleh para pemberontak.
Baca juga: Joki Galbay Pinjol dan Ini Risiko Perlu Waspadai
Reaksi Internasional: Dukungan dan Kecaman
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden terus mencermati “peristiwa luar biasa” yang terjadi di Suriah. Presiden terpilih AS Donald Trump mengatakan bahwa Assad telah “melarikan diri dari negaranya” setelah kehilangan dukungan Rusia.
Pemerintahan Assad selama bertahun-tahun juga didukung oleh kelompok Hizbullah Lebanon.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan penggulingan Assad adalah “hari bersejarah di Timur Tengah” dan jatuhnya “mata rantai utama dalam poros kejahatan Iran”.
Baca juga: Warga Binaan Pemasyarakatan Rutan Kelas I Tanjungpinang Kepri Panen 2800 Ikan Nila
Suriah Milik Rakyat, Bukan Keluarga Assad
Faksi pemberontak menyiarkan pernyataan di televisi pemerintah Suriah, mengatakan bahwa mereka telah menggulingkan Assad yang “tiran” dan mendesak para milisi dan warga negara untuk melindungi “properti negara Suriah yang bebas”.
Televisi pemerintah kemudian menyiarkan pesan yang menyatakan “kemenangan revolusi besar Suriah”.
Warga Damaskus yang sebelumnya panik karena kemacetan lalu lintas dan kekhawatiran akan persediaan, kini bersorak-sorai dan bernyanyi, dengan tembakan perayaan dan teriakan: “Suriah adalah milik kami dan bukan milik keluarga Assad”.