Berita

Selamat Jalan Sahabat Kecil: Tragedi Siswa SD Malang Hanyut di Kali Brantas Betek Malang

1
×

Selamat Jalan Sahabat Kecil: Tragedi Siswa SD Malang Hanyut di Kali Brantas Betek Malang

Share this article
Selamat Jalan, Sahabat Kecil_ Tragedi Siswa SD Malang Hanyut di Kali Brantas Betek (Dokumen Pribadi)
Selamat Jalan, Sahabat Kecil_ Tragedi Siswa SD Malang Hanyut di Kali Brantas Betek (Dokumen Pribadi)

Aptoodet.com – Kejadian tragis kembali terjadi di Kali Brantas Betek Malang. Seorang siswa kelas 3 SDN Lowokwaru 5, Malang, bernama Ananda Yazdan Syahib Ar Roky, ditemukan meninggal dunia setelah terseret arus Sungai Brantas di kawasan Betek, Malang.

Bocah ceria yang biasa bermain di sekitar sungai tersebut, mengalami insiden tragis pada Minggu, 20 Oktober 2024.

Kejadian ini menyisakan duka mendalam bagi keluarga, teman, serta warga sekitar. Insiden ini juga menyoroti pentingnya keselamatan di area berbahaya seperti Kali Brantas Betek, terutama bagi anak-anak.

Baca juga: Penyebab Penyakit Osteoporosis: Gejala, Cara Pengobatan dan Pencegahannya

Kronologi Siswa SD Hanyut di Kali Brantas Betek

Peristiwa yang merenggut nyawa Yazdan terjadi sekitar pukul 08.30 WIB. Yazdan, bersama satu teman sepantarannya, bermain di Kali Brantas Betek, yang merupakan bagian dari Sungai Brantas.

Lokasi ini sering dijadikan tempat bermain oleh anak-anak sekitar karena kedekatannya dengan permukiman warga.

Namun, meskipun terlihat tenang, sungai tersebut ternyata menyimpan bahaya yang tak disadari oleh bocah-bocah yang bermain di sekitarnya.

Yazdan, yang saat itu bermain di pinggir sungai, akhirnya tergelincir ke bagian yang lebih dalam, sekitar empat meter.

Sayangnya, kedalaman air dan arus yang tak terlihat dari permukaan menjadi ancaman mematikan bagi Yazdan yang belum terampil berenang.

Dia berusaha keras untuk tetap bertahan di permukaan, namun kelelahan dan arus kuat membuatnya tenggelam, dilansir dari Grup WA sekolah SDN Lowokwaru 5, Malang.

Baca juga: Mobil Lexus Buatan Mana? Mengungkap Asal Usul Mobil Mewah Terkenal

Proses Penyelamatan di Kali Brantas Betek

Kejadian tragis ini disaksikan oleh beberapa warga yang tinggal di sekitar sungai. Mereka segera mencoba memberikan pertolongan dengan cepat.

Namun, karena kedalaman sungai dan arus yang cukup kuat, usaha penyelamatan warga mengalami kesulitan. Yazdan pun akhirnya tenggelam ke dasar sungai sebelum berhasil diselamatkan.

Warga sekitar bersama tim penyelamat segera melakukan pencarian. Beberapa saat kemudian, Yazdan ditemukan di dasar sungai dan diangkat ke daratan. Meski upaya pertolongan pertama telah diberikan, Yazdan tidak merespons.

Warga segera membawa Yazdan ke Rumah Sakit BRIMedika di Jalan D.I. Panjaitan, Malang, dengan harapan tim medis bisa melakukan keajaiban.

Baca juga: Bunga Deposito Danamon, Pilihan Alternatif Tergantung Tenor dan Jenis Deposito

Yazdan Dilarikan ke Rumah Sakit BRIMedika

Setibanya di Rumah Sakit BRIMedika, Yazdan langsung mendapatkan penanganan medis. Sayangnya, setelah berbagai upaya penyelamatan dilakukan, tim medis menyatakan bahwa nyawa Yazdan tidak bisa diselamatkan. Yazdan pun dinyatakan meninggal dunia.

Berita duka ini segera menyebar di kalangan keluarga, teman-teman sekolah, serta warga sekitar. Yazdan, bocah yang dikenal ceria dan aktif, kini telah pergi untuk selamanya.

Kepergian tragis Yazdan ini mengundang duka mendalam dan menjadi pengingat bagi banyak orang tentang pentingnya keselamatan, terutama di area-area yang berisiko tinggi seperti sungai.

Baca juga: Jaringan Bank Global SWIFT Mulai Gunakan Teknologi Bitcoin Buat Transfer 2025

Pentingnya Keselamatan di Area Berbahaya seperti Kali Brantas

Tragedi siswa SD hanyut di Kali Brantas Betek ini mengingatkan kita akan pentingnya pengawasan ekstra ketat terhadap anak-anak, terutama saat mereka bermain di sekitar air atau area berbahaya lainnya.

Kali Brantas Mbetek, yang selama ini dianggap aman, ternyata memiliki kedalaman air yang tersembunyi dan arus kuat yang bisa menjadi jebakan maut, terutama bagi anak-anak yang tidak memiliki kemampuan berenang yang cukup baik.

Dalam kejadian ini, peran orang tua, guru, dan masyarakat menjadi sangat penting. Mereka harus mengedukasi anak-anak tentang bahaya bermain di sekitar sungai atau tempat-tempat yang memiliki potensi bahaya.

Pengawasan juga harus dilakukan lebih ketat, baik oleh orang tua maupun lingkungan sekitar, untuk mencegah insiden serupa di masa depan.

Baca juga: Nutrilon Susu: Pilihan Terbaik untuk Pertumbuhan Anak Usia 1-5 Tahun

Doa dan Harapan

Alm. Yazdan Syahib Ar Roky (Dok. Pribadi)
Alm. Yazdan Syahib Ar Roky (Dok. Pribadi)

Kepergian Ananda Yazdan Syahib Ar Roky tentunya meninggalkan luka mendalam bagi keluarga dan masyarakat.

Semua masyarakat mendoakan agar Allah SWT menerima segala amal ibadahnya dan menempatkannya di tempat terbaik di sisi-Nya.

Semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan dan ketabahan dalam menghadapi cobaan berat ini.

Kejadian siswa SD hanyut di Kali Brantas Betek ini juga menjadi pelajaran berharga bagi kita semua. Penting untuk selalu waspada dan memastikan keselamatan anak-anak saat bermain di sekitar tempat-tempat yang berpotensi membahayakan.

Mari kita terus menjaga keamanan anak-anak kita dan menghindari tragedi serupa terjadi lagi di masa yang akan datang.

Leave a Reply