Aptoodet.com – Universitas Negeri Malang (UM) kembali mencatat sejarah penting dengan merayakan Lustrum XIV dan Dies Natalis ke-70 pada Jumat, 18 Oktober 2024 adanya pagelaran Cakramastaka Sendratari Ramayana.
Puncak perayaan dimulai dengan upacara resmi yang dihadiri oleh pimpinan universitas, termasuk Rektor, Wakil Rektor, Dekan,
Direktur, dosen, tenaga kependidikan (tendik), mahasiswa, serta tamu undangan. Acara ini menjadi momentum tahunan yang menggambarkan kebersamaan dan dedikasi seluruh sivitas akademika UM.
Malam harinya, perayaan semakin semarak dengan Cakramastaka: Pagelaran Sendratari Ramayana, sebuah pementasan budaya megah yang melibatkan seluruh elemen universitas.
Pagelaran ini berlangsung di Graha Cakrawala, aula megah yang menjadi ikon berbagai kegiatan UM, dilansir dari @Muhammad Ardhan Syaffarudin Reva.
Baca juga: Mesin Cuci Inverter Adalah Solusi Hemat Energi untuk Rumah Modern
Sendratari Ramayana dan Semangat Cakramastaka
Pagelaran Cakramastaka Sendratari Ramayana menghadirkan kisah epik yang diperankan langsung oleh pimpinan universitas, dosen, tendik, dan mahasiswa.
Kehadiran mereka menunjukkan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam menciptakan harmoni di lingkungan akademik.
Semangat Cakramastaka, yang berarti persatuan seperti semesta, menjadi pesan utama dalam pementasan ini.
Nilai-nilai kesetiaan, kerja sama, dan kekuatan yang diangkat dalam kisah Ramayana diharapkan dapat memperkuat solidaritas di antara sivitas akademika UM.
Baca juga: Pergelaran Kesenian Bantengan Gen-Z dan Bantengan Tradisional di Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang
Graha Cakrawala: Pusat Kebudayaan UM
Sebagai lokasi utama pagelaran, Graha Cakrawala menjadi simbol kebanggaan Universitas Negeri Malang.
Aula ini tidak hanya menjadi tempat kegiatan akademik, tetapi juga wadah untuk melestarikan seni dan budaya.
Pergelaran Cakramastaka Sendratari Ramayana menambah daftar panjang acara budaya yang berhasil diselenggarakan UM.
Melalui pagelaran ini, UM kembali menunjukkan komitmennya untuk memadukan pendidikan dengan pelestarian budaya Indonesia.