BeritaNasional

Anggaran Program Makan Bergizi Gratis Turun Jadi Rp 10.000: Cukupkah untuk Anak-Anak?

28
×

Anggaran Program Makan Bergizi Gratis Turun Jadi Rp 10.000: Cukupkah untuk Anak-Anak?

Share this article
Anggaran Program Makan Bergizi Gratis Turun Jadi Rp 10.000_ Cukupkah untuk Anak-Anak_ (kompas.com)
Anggaran Makan Bergizi Gratis Turun Jadi Rp 10.000_ Cukupkah untuk Anak-Anak_ (kompas.com)

Aptoodet.com – Pemerintah telah mengumumkan pengurangan anggaran untuk program makan bergizi gratis. Dari semula Rp 15.000 per porsi, kini menjadi Rp 10.000.

Hal ini disampaikan oleh Presiden Prabowo Subianto dalam konferensi pers di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (29/11/2024).

Program makan bergizi gratis ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat, termasuk ibu hamil dan anak-anak, dilansir dari kompas.com.

Baca juga: Pemimpin Hizbullah Klaim Kemenangan Besar: Konflik dengan Israel Belum Usai?

Anggaran Makan Bergizi Gratis Diturunkan, Masih Cukupkah?

Presiden Prabowo menjelaskan, meskipun terjadi pengurangan anggaran, alokasi sebesar Rp 10.000 per porsi dianggap memadai untuk memastikan makanan tetap bergizi.

“Kita ingin Rp 15.000 (per porsi), tapi kondisi anggaran mungkin Rp 10.000 kita hitung untuk daerah-daerah itu cukup, cukup bermutu dan bergizi,” ujar Prabowo.

Program makan bergizi gratis ini menjadi bagian dari strategi pemerintah untuk memberikan perlindungan sosial tambahan bagi masyarakat.

Terutama keluarga dengan pendapatan terendah yang memiliki 3-4 anak. Mereka berpotensi menerima manfaat senilai Rp 30.000 hingga Rp 40.000 per hari, atau sekitar Rp 2,7 juta per bulan.

Baca juga: Asia Tenggara Naikkan Gaji Karyawan, Indonesia di Posisi Puncak

Implementasi Program Sesuai Daerah

Menurut Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, dalam APBN alokasi anggaran tetap dihitung sebesar Rp 15.000 per porsi.

Namun, implementasinya fleksibel menyesuaikan dengan tingkat harga bahan pangan di masing-masing daerah.

“Hitungan APBN adalah Rp 15.000 per anak, tapi nanti kan fleksibel tergantung tingkat kemahalan di daerah,” ungkap Dadan.

Leave a Reply