Aptoodet.com – Pertanyaan mengenai apakah wanita yang sedang koma tetap mengalami datang bulan seperti biasa belakangan ini menjadi perbincangan hangat di media sosial.
Topik ini memicu banyak perhatian, baik dari masyarakat umum maupun kalangan medis. Hal ini tentu saja terkait dengan keingintahuan publik terhadap kondisi tubuh dalam situasi yang tidak biasa, seperti koma.
Baca juga: Mengapa Pendidikan Adalah Kunci Utama untuk Masa Depan yang Sukses
Fakta Datang Bulan Menurut dr. Indah Permatasari, SpOG
Menurut dr. Indah Permatasari, SpOG, spesialis obstetri dan ginekologi, wanita yang sedang koma masih memiliki potensi untuk mengalami datang bulan.
“Datang bulan dipengaruhi oleh siklus hormon, seperti estrogen dan progesteron, yang diatur oleh hipotalamus dan kelenjar pituitari di otak.
Jika fungsi ini masih aktif, siklus datang bulan dapat terus berlangsung, meski pasien tidak sadar,” ujar dr. Indah.
Kondisi ini menunjukkan bahwa meski dalam keadaan tidak sadar, selama sistem hormonal tubuh berjalan dengan baik, siklus menstruasi tetap dapat terjadi, dilansir dari METRODAILY.
Namun, dr. Indah juga menambahkan bahwa ada sejumlah faktor yang dapat memengaruhi kelangsungan datang bulan pada wanita yang sedang koma.
“Fungsi tubuh, kecukupan nutrisi, kondisi kesehatan umum, dan pengaruh obat-obatan yang diberikan selama perawatan dapat memengaruhi siklus menstruasi,” ungkapnya.
Dalam beberapa kasus, stres fisik yang dialami pasien koma atau kondisi medis yang menyertainya dapat menyebabkan ketidakseimbangan hormon, sehingga menghentikan sementara siklus datang bulan.
Baca juga: Jelaskan Perbedaan Asuransi Syariah dan Asuransi Konvensional? Simak Ulasannya!
Datang Bulan Menurut Dr. Bambang Widjaja
Dr. Bambang Widjaja, spesialis saraf, juga memberikan penjelasan bahwa pada pasien koma jangka panjang, kemungkinan terjadinya penurunan fungsi tubuh secara menyeluruh lebih besar.
“Koma yang berkepanjangan dapat memengaruhi metabolisme tubuh, yang pada akhirnya dapat mengganggu siklus datang bulan,” jelasnya.
Selain itu, penggunaan obat-obatan tertentu yang diberikan selama perawatan koma, seperti pengatur hormon, juga dapat menekan aktivitas ovarium.