Mengingat lokasi yang terbuka dan kemungkinan ramai, pemakaian sound system yang lebih bertenaga akan mendukung suasana dan memberi kesempatan kepada audiens untuk merasakan energi tarian secara lebih mendalam.
Antusiasme penonton, baik warga lokal maupun turis asing, menambah kehangatan pada suasana acara.
Baca juga: Guru Paling Banyak Terjerat Pinjol Ilegal, Ini Kata OJK
Antusiasme Penonton dan Partisipasi Turis Asing
Salah satu momen menarik adalah ketika beberapa turis ikut menari dengan iringan musik khas Malang, seperti lagu “Bantengan.”
Partisipasi seperti ini sebenarnya bisa menjadi momen pengayaan budaya yang unik, tetapi untuk menambah nilai edukatif dan kesan lebih terstruktur, panitia mungkin bisa memberikan pengarahan atau bahkan mengadakan sesi khusus untuk interaksi budaya.
Ini akan membantu penonton merasa lebih dilibatkan dan memperkaya pengalaman mereka dalam memahami seni tari lokal.
Baca juga: Wapres Gibran Ungkap Pengalaman Surati Nadiem Tentang Keluhan Program Merdeka Belajar dan Zonasi
Workshop dan Sesi Interaktif untuk Memahami Seni Tari
Acara ini tak hanya memanjakan mata, tetapi juga memberikan kesempatan bagi penonton untuk memahami seni tari lebih dalam melalui workshop yang dipimpin oleh Pak Iip. Kehadiran Natasha Jihan, mahasiswa UM yang memoderasi acara, membawa suasana yang lebih akrab.
Namun, agar penonton lebih terlibat, sesi interaktif seperti tanya jawab atau diskusi singkat dapat menjadi tambahan yang menarik.
Kolaborasi langsung antara peserta dan pembicara dapat membangun pemahaman yang lebih mendalam tentang keunikan seni tari dan komposisi.
Baca juga: Kisah dari Desa: Tradisi Pemakaman yang Menginspirasi
Urban Dance sebagai Sarana Pelestarian Budaya Lokal
Gemilangnya acara Urban Dance di Kampung Warna-Warni Jodipan adalah bukti bahwa seni dan budaya mampu menciptakan keceriaan sekaligus menjadi sarana pelestarian budaya lokal.
Meskipun ada beberapa aspek teknis yang perlu diperbaiki, seperti tata panggung, sound system, serta pengarahan interaksi antara audiens dan turis, acara ini tetap patut diapresiasi sebagai langkah positif untuk mendekatkan budaya Malang kepada masyarakat luas.
Dengan perencanaan lebih matang dan perhatian pada detail teknis, Urban Dance dapat terus berkembang menjadi acara yang tak hanya memukau, tetapi juga meninggalkan kesan mendalam bagi semua lapisan masyarakat.
Disclaimer: Artikel ini dibuat oleh M. Yaiba Rafael Khanaya, seorang mahasiswa Program Studi Pendidikan Seni Tari dan Musik ([email protected]) dan ditulis ulang kembali oleh Yuli Astutik.
