Wawasan

Haruskah Anak Inklusi Dijauhkan dari Instansi Pendidikan Formal?

87
×

Haruskah Anak Inklusi Dijauhkan dari Instansi Pendidikan Formal?

Share this article
Haruskah Anak Inklusi Dijauhkan dari Instansi Pendidikan Formal_ (Kompasiana.com)
Haruskah Anak Inklusi Dijauhkan dari Instansi Pendidikan Formal_ (Kompasiana.com)

Aptoodet.com – Pertanyaan mengenai apakah anak inklusi, atau anak berkebutuhan khusus, seharusnya ditempatkan di sekolah formal atau dipisahkan dari siswa lainnya sering menjadi perdebatan.

Fenomena ini kerap kali muncul di berbagai institusi pendidikan, seperti yang dialami oleh seorang siswa di Jawa Timur.

Salah satu orang tua murid mengajukan protes kepada pihak sekolah karena merasa terganggu dengan keberadaan anak inklusi di kelas anaknya.

Perasaan malu dan terganggu muncul karena anaknya termasuk siswa pintar yang merasa tidak nyaman berbagi ruang kelas dengan anak berkebutuhan khusus.

Fenomena ini mencerminkan masalah yang lebih besar: anak inklusi cenderung dikucilkan, baik di sekolah, lingkungan keluarga, maupun masyarakat.

Di sisi lain, program pemerintah mewajibkan setiap sekolah untuk menerima setidaknya satu atau dua anak berkebutuhan khusus.

Namun, muncul pertanyaan: apakah anak berkebutuhan khusus memang layak ditempatkan di sekolah yang mayoritas siswanya anak-anak tanpa kebutuhan khusus?

Baca juga: Corporate Banking: Pengertian, Ini Keunggulan dan Bentuk Layanannya

Anak Berkebutuhan Khusus di Sekolah Formal adalah Sebuah Tantangan

Disadur dari Kompasiana.com, Seiring berkembangnya kesadaran akan pendidikan inklusi, banyak yang bertanya, “Salahkah kalau aku beda?”

Memang, anak inklusi membutuhkan perhatian dan penanganan khusus, terutama dalam hal interaksi sosial. Namun, apakah lingkungan sekolah formal adalah tempat yang tepat bagi mereka?

Masalahnya, sebagian besar sekolah formal di Indonesia tidak memiliki tenaga pendidik yang dilatih khusus untuk menangani anak-anak berkebutuhan khusus.

Ini seringkali menjadi hambatan utama bagi penerapan pendidikan inklusi secara efektif. Guru yang tidak memiliki pengetahuan atau pelatihan yang memadai tentang cara menangani anak inklusi mungkin kesulitan mengelola kelas yang heterogen.

Meski demikian, banyak ahli yang percaya bahwa anak berkebutuhan khusus berhak mendapatkan akses yang sama terhadap pendidikan formal.

Leave a Reply