Wawasan

Inilah Penjelasan Mengapa Sehari Terdapat 24 Jam dan Sejarah Penetapannya

69
×

Inilah Penjelasan Mengapa Sehari Terdapat 24 Jam dan Sejarah Penetapannya

Share this article

Aptoodet.com – Dalam kehidupan sehari-hari, kita seringkali merasa bahwa 24 jam dalam sehari terasa sangat terbatas. Terkadang kita merasa tidak memiliki cukup waktu untuk menyelesaikan semua tugas dan aktivitas yang ingin kita lakukan. 

Namun, apakah kita pernah bertanya-tanya mengapa dalam sehari menjadi 24 jam? Mengapa tidak lebih atau kurang dari itu?

Sejarah 24 Jam dalam Sehari

Sejarah penggunaan 24 jam dalam sehari berasal dari Mesir kuno sekitar 4.000 tahun yang lalu. Pada saat itu, Mesir menggunakan sistem penanggalan matahari berdasarkan gerakan matahari. 

Mereka membagi hari menjadi 10 jam siang dan 10 jam malam, dengan durasi jam yang berbeda-beda tergantung pada musimnya. Selain itu, mereka juga menggunakan jam air untuk mengukur waktu.

Namun, pada abad ke-3 SM, bangsa Yunani mengembangkan sistem penanggalan baru yang disebut sistem penanggalan Babilonia. Sistem ini membagi hari menjadi 12 jam siang dan 12 jam malam, yang berarti setiap jam memiliki durasi yang sama. Sistem ini kemudian diadopsi oleh bangsa Romawi, dan pada akhirnya menjadi standar internasional yang masih digunakan hingga saat ini.

Mengapa 24 Jam dalam Sehari?

Penetapan 24 jam dalam sehari pada dasarnya didasarkan pada gerakan rotasi Bumi di sekitar porosnya. Satu rotasi Bumi sekitar porosnya memakan waktu sekitar 23 jam 56 menit dan 4 detik. Namun, untuk memudahkan penghitungan waktu dan memastikan bahwa hari baru dimulai pada waktu yang sama di seluruh dunia, durasi hari ditetapkan menjadi 24 jam.

Penggunaan 24 jam dalam sehari juga memudahkan untuk membagi hari menjadi bagian yang lebih kecil seperti jam, menit, dan detik, yang semuanya memiliki durasi yang sama. Selain itu, sistem 24 jam juga memudahkan untuk melakukan koordinasi waktu di seluruh dunia, terutama untuk keperluan transportasi, komunikasi, dan bisnis.

Meskipun demikian, penentuan 24 jam dalam sehari tidaklah mutlak. Beberapa negara seperti India, Iran, dan Afganistan menggunakan sistem penanggalan yang berbeda, yaitu penanggalan Iran, yang membagi hari menjadi dua bagian, yaitu siang dan malam, dengan durasi yang berbeda-beda pada setiap musim. 

Selain itu, ada juga negara yang menggunakan waktu standar yang berbeda seperti UTC+8 atau UTC+9, yang berarti selisih waktunya dengan waktu koordinat universal (UTC) adalah 8 atau 9 jam.

Leave a Reply