Aptoodet.com – Dalam kehidupan sehari-hari, kita seringkali merasa bahwa 24 jam dalam sehari terasa sangat terbatas. Terkadang kita merasa tidak memiliki cukup waktu untuk menyelesaikan semua tugas dan aktivitas yang ingin kita lakukan.
Namun, apakah kita pernah bertanya-tanya mengapa dalam sehari menjadi 24 jam? Mengapa tidak lebih atau kurang dari itu?
Sejarah 24 Jam dalam Sehari
Sejarah penggunaan 24 jam dalam sehari berasal dari Mesir kuno sekitar 4.000 tahun yang lalu. Pada saat itu, Mesir menggunakan sistem penanggalan matahari berdasarkan gerakan matahari.
Mereka membagi hari menjadi 10 jam siang dan 10 jam malam, dengan durasi jam yang berbeda-beda tergantung pada musimnya. Selain itu, mereka juga menggunakan jam air untuk mengukur waktu.
Namun, pada abad ke-3 SM, bangsa Yunani mengembangkan sistem penanggalan baru yang disebut sistem penanggalan Babilonia. Sistem ini membagi hari menjadi 12 jam siang dan 12 jam malam, yang berarti setiap jam memiliki durasi yang sama. Sistem ini kemudian diadopsi oleh bangsa Romawi, dan pada akhirnya menjadi standar internasional yang masih digunakan hingga saat ini.