Sekolah perlu memberikan pelatihan bagi guru dan staf untuk mengenali serta menangani kasus perundungan di sekolah lebih cepat. Selain itu, keterlibatan orang tua dan komunitas sangat diperlukan.
Anak-anak harus diajarkan nilai-nilai empati dan pentingnya menghormati sesama. Pengawasan di lingkungan sekolah juga harus ditingkatkan, termasuk pemasangan CCTV di area strategis.
Baca juga: Pergelaran Kesenian Bantengan Gen-Z dan Bantengan Tradisional di Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang
Tragedi Perundungan di Sekolah yang Harus Jadi Pengingat
Kasus Albi Ruffi Ozara menjadi pengingat bahwa perundungan di sekolah bukanlah masalah sepele. Pemerintah, sekolah, dan masyarakat harus bersinergi untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman dan nyaman bagi semua anak.
“Penting bagi kita untuk tidak hanya menghukum pelaku, tetapi juga membangun sistem yang mencegah perundungan terjadi di masa depan,” ungkap seorang pemerhati pendidikan.
Kematian Albi adalah tragedi yang seharusnya tidak terulang. Dengan langkah pencegahan dan penegakan hukum yang tegas, diharapkan kasus serupa tidak lagi terjadi, memberikan rasa aman kepada seluruh siswa di Indonesia.
Perundungan di sekolah adalah masalah yang kompleks dan memerlukan perhatian serius dari semua pihak. Kasus Albi harus menjadi titik balik bagi kita untuk lebih aktif dalam menangani dan mencegah perundungan.
Dengan pendidikan yang baik, pengawasan yang ketat, serta dukungan dari orang tua dan masyarakat, kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih aman bagi anak-anak kita.
Mari bersama-sama berkomitmen untuk menghentikan perundungan dan memastikan setiap anak dapat belajar tanpa rasa takut.