Aptoodet.com – Guru, yang seharusnya menjadi pilar utama dalam proses pendidikan, kini semakin terbebani oleh tugas-tugas administratif yang menumpuk.
Alih-alih fokus pada pembelajaran, mereka harus berhadapan dengan sederet pekerjaan yang tak ada habisnya.
Tugas-tugas ini tidak hanya memakan waktu, tetapi juga menghambat kemampuan mereka untuk berinteraksi langsung dengan siswa.
Akibatnya, kualitas pendidikan terancam, dan profesi guru semakin jauh dari esensi utamanya.
Baca juga: Google VPS: Solusi Server Virtual Andal dengan Infrastruktur Google Cloud
Tugas Administratif yang Membebani Guru
Seiring waktu, peran guru telah mengalami pergeseran signifikan. Dahulu, guru berfokus pada mendidik dan mengajar, namun kini mereka terjebak dalam belenggu administrasi.
Tugas-tugas seperti pengisian data, pembuatan laporan, serta keharusan mengikuti berbagai pelatihan online menjadi rutinitas sehari-hari yang menyita waktu.
Bahkan, tuntutan penguasaan teknologi seperti Canva atau platform lain semakin menambah daftar beban administrasi tenaga pendidik.
Ironisnya, waktu yang seharusnya digunakan untuk mempersiapkan materi dan mengembangkan metode pembelajaran yang kreatif, malah tersedot oleh kewajiban administratif.
Tidak jarang, tenaga pendidik harus mengorbankan waktu pribadi, bahkan waktu dengan keluarga, demi menyelesaikan semua tuntutan administratif yang terus bertambah.
Baca juga: Kertas Kraft Coklat: Pengertian, Ini Fungsi dan Keunggulannya
Penyebab Meningkatnya Beban Administratif
Dikutip dari Sultengraya.com, Beban administratif yang terus bertambah ini tidak lepas dari kebijakan pendidikan yang terlalu birokratis.
Kebijakan “Kurikulum Merdeka” yang seharusnya memberikan kebebasan bagi tenaga pendidik justru memberatkan dengan tuntutan administrasi yang rumit.
Seperti yang disampaikan oleh Pengamat Pendidikan Dr. Moh Rizal Masdul, “Kurikulum Merdeka hanya menjajah tenaga pendidik lewat tugas-tugas administrasi.”
Selain itu, penggunaan teknologi yang belum optimal juga menjadi penyebab. Alih-alih membantu, teknologi seringkali justru menambah pekerjaan karena kurangnya pelatihan yang memadai bagi tenaga pendidik.
Ditambah dengan minimnya dukungan dari tenaga administratif, tenaga pendidik harus menjalankan berbagai peran, baik sebagai pendidik maupun administrator, tanpa ada bantuan yang cukup.
Baca juga: Absensi Online Google Form: Solusi Praktis untuk Absensi Digital
Dampak terhadap Kualitas Pembelajaran
Dampak dari beban administratif ini langsung dirasakan pada kualitas pembelajaran di kelas. Guru semakin kurang memiliki waktu untuk mengembangkan materi pembelajaran yang inovatif.
Interaksi antara guru dan siswa juga terganggu, karena waktu yang seharusnya digunakan untuk mengajar digunakan untuk memenuhi tuntutan administrasi.
Lebih dari itu, motivasi mengajar tenaga pendidik pun menurun. Dengan segala tekanan yang ada, banyak guru merasa bahwa peran mereka sebagai pendidik tidak lagi dihargai.
Hal ini tentu berdampak negatif pada kualitas pendidikan secara keseluruhan, mengancam masa depan generasi muda yang seharusnya menjadi fokus utama pendidikan.