WawasanBerita

Fenomena Suhu Panas Berlebih di Malang Raya, BMKG Ungkap Faktornya

68
×

Fenomena Suhu Panas Berlebih di Malang Raya, BMKG Ungkap Faktornya

Share this article
Fenomena Suhu Panas Berlebih di Malang Raya, BMKG Ungkap Faktornya (Timesindonesia.co.id)
Fenomena Suhu Panas Berlebih di Malang Raya, BMKG Ungkap Faktornya (Timesindonesia.co.id)

Aptoodet.com – Wilayah Malang Raya kini tengah dilanda suhu panas yang tidak biasa. Banyak warga setempat merasakan bahwa suhu di siang hari terasa jauh lebih panas dibandingkan biasanya, bahkan hingga malam hari yang biasanya sejuk.

Kondisi ini memicu kekhawatiran di kalangan masyarakat karena perubahan cuaca yang signifikan. Apa penyebab dari suhu panas berlebih ini, dan bagaimana kita dapat menghadapinya?

Baca juga: Mengatasi Emosi dengan 7 eBook Psikologi Terbaik untuk Dibaca

Suhu Panas Berlebih di Malang Raya: Kenapa Bisa Terjadi?

Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), suhu panas yang melanda Malang Raya dipicu oleh beberapa faktor.

Salah satunya adalah minimnya pembentukan awan di wilayah Jawa hingga Nusa Tenggara, termasuk Malang.

Hal ini menyebabkan sinar matahari dapat langsung mengenai permukaan bumi tanpa hambatan yang berarti.

Akibatnya, suhu udara siang hari mencapai 32 hingga 35 derajat Celcius, yang dirasakan lebih terik oleh masyarakat, dilansir dari Timesindonesia.co.id.

Ahmad Lutfi, prakirawan BMKG Stasiun Klimatologi Karangploso Malang, menyatakan bahwa suhu panas ini merupakan bagian dari siklus alamiah.

“Kondisi cuaca yang cerah dan minimnya pertumbuhan awan menjadi salah satu faktor utama penyebab suhu udara terasa sangat panas,” ujarnya. Menurut Lutfi, suhu tinggi ini diperkirakan akan berlangsung hingga akhir Oktober 2023.

Baca juga: Terkungkung dalam Belenggu Administrasi: Guru Merindukan Kelas

Penyebab Suhu Panas Berlebih di Malang Raya

Fenomena suhu panas berlebih di Malang Raya disebabkan oleh sejumlah faktor atmosfer yang kompleks. Salah satu penyebab utamanya adalah rendahnya tingkat pertumbuhan awan di wilayah tersebut.

Tanpa adanya awan yang cukup, sinar matahari tidak terhalang dan langsung menyentuh permukaan bumi dengan intensitas tinggi.

Selain itu, kondisi cuaca cerah dalam jangka waktu panjang juga memainkan peran besar dalam meningkatkan suhu.

Pada saat cuaca cerah, atmosfer tidak banyak menghalangi radiasi matahari, sehingga panas lebih banyak terakumulasi di permukaan bumi.

Fenomena ini tidak hanya terjadi di Malang, tetapi juga di berbagai wilayah di Indonesia lainnya, seperti di Nusa Tenggara.

Beberapa ahli meteorologi menyebutkan bahwa perubahan pola cuaca ini dapat dikaitkan dengan perubahan iklim global.

Leave a Reply